Cari Blog Ini

Minggu, 17 April 2011

Curug Seribu

                                







                                



Air Terjun Curug Seribu: merupakan air terjun terindah dan menarik dikunjungi di Kawasan Gunung Salak Endah, di kec. Pamijahan Kab. Bogor. Dengan ketinggian kurang lebih 50m, dengan suasana yang masih alami, air sungai yang jernih dengan beberapa air terjun kecil disekitarnya dengan udara yang segar dan medan yang cukup menantang. ( ceritanya  penasaran aja ingin ke sana dan alhamdulilah tercapai meski dibayar dengan lelahnya menuju ke curug 1000 dan di manjakna oleh keindahannya ).
kami pergi ke Kawasan Gunung Salak Endah, niat awal ga mau ke sana, ya karna penasaran dengan cerita teman kalo dia baru dari Air Terjun Curug Seribu. Setelah bertanya-tanya, akhirnya sampai juga di jalan masuk menuju Air Terjun tersebut.
 Di dorong oleh rasa penasaran dan keinginan untuk melihat keindahan air terjun.
Di sepanjang jalan bertemu dengan pengunjung lainnya yang tidak sanggup meneruskan perjalanan dikarenakan medannya yang cukup sulit dan licin. Tapi kami tetep kekeuh meneruskan perjalanan ( untung perginya dengan seorang sahabat yang emang terbiasa mendaki gunung).
Untuk mencapai air terjun Curug Seribu, Ra harus berjalan kurang lebih 1 jam ( belum baliknya hehehehe jadi praktis 2 jam pp ). Wah bener-bener perjalanan yang melelahkan dimana jalan yang licin, curam, wah harus ekstra hati-hati banget. Di perjalanan banyak juga yang menyerah tidak sanggup melanjutkan perjalanan, tapi Ra sayup-sayup mendengar suara gemuruh air terjun sehingga dalam pikiranku, harus tiba di sana sayang udah melewati perjalanan yang sulit bila harus menyerah.
Akhirnya Ra tiba juga di Air Terjun Curug 1000, semua kelelahan terbayar deh melihat keindahan dan dinginnya air terjun nya.

Curug Cilember, Pesona 7 Air Terjun

                                




                                        


Puncak adalah tempat favorit warga Jakarta untuk berlibur. Bisa dipastikan setiap akhir pekan, jalur ini selalu macet. Namun sebenernya di rute menuju kawasan Puncak ini terdapat tempat wisata alternatif yang bisa dikunjungi, walau tetep harus menembus kemacetan jalur puncak juga, sih. He he he.
Akhir pekan itu saya, Nila, dan Suprie bekunjung ke Curug Cilember, sebuah tempat wisata yang letaknya sekitar 20 km dari Kota Bogor ke arah Puncak. Yang namanya akhir pekan, rute yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu 1 jam dari Bogor bisa mencapai 2 jam!
Dari Jakarta, saya dan Nila naik bus Agra Mas dari Lebak Bulus menuju Bogor. Ongkosnya sekitar 12 rebu. Di Bogor, kami akan bertemu dengan Suprie yang kebetulan sedang berada di Cibinong.
Dari Bogor, kami naik angkot 01 jurusan Baranang Siang-Ciawi dengan ongkos 2 rebu per orang. Sesampai di Ciawi, kami berganti angkot biru jurusan Cisarua.
Kemacetan terjadi di pertigaan di tanjakan sebelum Cipayung. Supir angkot kami yang dari logatnya sepertinya logat Batak (karena kecampur sunda-sunda gitu), mengajak kami ngobrol. Guyon-guyonnya yang garing memang menjadi penghibur kami di tengah kemacetan.
Lepas dari Cipayung, penumpang angkot tinggal kami bertiga. Beruntung, karena saat itu jalur Puncak sedang dibuka satu arah yaitu yang mengarah ke Puncak. Angkot pun digeber dengan kencang.
Supir angkot yang sok akrab itu menawarkan jasanya untuk mengantar kami hingga ke Curug Cilember dengan hitungan menyewa angkotnya sebesar 30 ribu rupiah. Setelah berpikir, kami menolaknya dan lebih memilih menggunakan ojek saja nantinya. Ongkos dari Ciawi sampai Hankam 5 ribu rupiah.
Kami turun di pertigaan Hankam, karena ternyata pertigaan Cilember terlewati. Dari pertigaan ini, kami naek ojek dengan ongkos 10 ribu per orang untuk sampai ke Wana Wisata Curug Cilember.
Jalan dari pertigaan Hankam menuju tempat wisata memang luar biasa. Tikungan tajam ketika jalan menurun curam atau menanjak tajam menjadi rute yang membuat adrenalin mengalir cukup deras. Belum lagi jalan yang sempit, membuat kami yakin keputusan kami menolak tawaran bapak supir angkot tadi tepat.
Wana Wisata Curug Cilember terletak di Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut, membuat kawasan di kaki Bukit Hambalang ini sejuk dengan vegetasi dominan pinus merkusi dan anggrek tanah berwarna kuning.
Kami masuk dengan terlebih dulu membeli tiket retribusi seharga 7.500 rupiah per orang. Kawasan wisata ini rupanya sudah dikelola cukup baik, terlihat dari sarana dan prasarana yang tersedia di lokasi ini.
Sepanjang jalan setapak sudah disemen dan diberi papan petunjuk. Kios-kios penjual suvenir dan warung makan juga terlihat berderet rapi. Di lokasi ini juga terdapat lapangan yang digunakan untuk berkemah. Ketika kami datang, siswa-siswa dari sebuah SMP sedang mengadakan acara perkemahan.
Bungalow-bungalow dengan konsep rumah panggung yang terbuat dari kayu juga disewakan di tempat ini. Total ada 4 bungalow yang mempunyai tarif berbeda-beda, mulai dari 500 ribu hingga 800 ribu rupiah. harga ini akan makin mahal ketika akhir pekan atau liburan.
Pondok Meranti adalah tipe bungalow yang paling lengkap dan paling mahal, sedangkan Pondok Merkusi adalah kelas menengah, kemudian Pondok Rasamala dan Damar adalah bungalow yang paling murah.
Fasilitas untuk outbond juga ada di kawasan ini. Saya melihat seutas tali terbentang yang ternyata merupakan fasilitas flying fox.
Kami menjumpai sebuah bangunan berbentuk setengah lingkaran yang terbuat dari jaring-jaring besi. Rupanya bangunan ini adalah Taman Konservasi Kupu-kupu, di mana di tempat ini dikembangbiakkan 12 spesies kupu-kupu dari seluruh Indonseia, diantaranya adalah Troides helena dan Papilio meiunon.
Setelah melewati Jembatan Cinta, sebuah jembatan yang melintasi sungai kecil dan menapaki jalan setapak, kami sampai di Curug 7.
Suasana yang sangat ramai membuat kami enggan mendatangi curug ini dan langsung menuju ke Curug 5.
Curug Cilember terdiri dari 7 buah curug sambung-menyambung yang airnya berasal dari mata air di Bukit Hambalang pada ketinggian 2.000 meter dpl. Curug 1 sendiri terletak pada ketinggian 1.700 meter dpl dan curug terakhir, yaitu curug 7 berketinggian sekitar 30 meter berada pada ketinggian 800 meter dpl.
Namun untuk menikmati keindahan curug-curug ini, dibutuhkan pengorbanan ekstra. Makin ke atas, medan yang ditempuh semakin terjal dan sulit. Track semen hanya sampai di Curug 7, sedangkan untuk sampai ke Curug 5, track berupa tangga batu yang terjal.
Curug 6 tidak dapat dijangkau karena medan yang berbahaya. Umumnya pengunjung hanya sampai di Curug 5 saja. Menurut tukang ojek yang saya tumpangi, curug yang bagus justru curug-curug yang berada di atas karena jarang tersentuh oleh manusia. Namun total perjalanan mulai dari Curug 7 dan mendaki hingga Curug 1, diperlukan waktu sekitar 3 jam!
Kami pun hanya sampai di Curug 5. Sebuah curug dengan kolam di bawahnya memang menarik untuk dicemplungi dan berbasah-basah di sana. Karena di Curug 5 ini ternyata juga ramai, kami memilih bermain air di sungai kecil yang letaknya tak jauh dari Curug 5.
Air yang dingin dan segar membuat letih saya selama perjalanan tadi sirna ketika saya membasuh muka dan mengguyur air di atas kepala.
Tak terasa hari sudah sore. Kami pun segera beranjak dari ketenangan dan kesejukan di tempat ini.





Curug sewu

   
Lokasi:-;Pamijahan;Bogor
Kordinat GPS:S6.706880 - E106.682950
Ketinggian:991 m


Sepintas dalam perjalanan menuju Curug Cigamea, penulis melihat sebuah papan kecil dengan sebuah panah putih beserta tulisan curug sewu. Perlu beberapa detik untuk kemudian menyadari bahwa sebuah lokasi wisata hampir saja terlewati. Mobilpun segera di rem mendadak, pindah gigi dan langsung bergerak mundur untuk memastikan apakah yang dibaca secara sambil lalu itu benar bertuliskan Curug Sewu ? Yup, ternyata tulisan itu benar adanya, langsung saja penulis ambil inisiatif untuk mencoba mengetahui lebih lanjut seperti apakah air terjun yang dinamakan Curug Sewu ini. Setahu penulis di Jawa Timur juga ada sebuah air terjun dengan nama Grojokan Sewu, yang terkenal dengan kedahsyatan limpahan airnya. Hmm,... apakah air terjun ini cukup istimewa hingga disebut dengan Sewu yang dalam bahasa Indonesia bermakna seribu ?


[navigasi.net] Air Terjun - Curug Sewu
Foto Curug Sewu diambil dari sudut kanan bawah objek
Bertanya dengan penduduk setempat akan keberadaan air terjun ini, diperoleh informasi bahwa air terjun yang dimaksud masih berjarak 1-2km, mengikuti jalan berbatu yang nampaknya hanya cukup dilalui oleh sebuah mobil. Namun tak mengapa, toh meskipun jalan berbatu namun masih cukup teratur dan sedikit rata sehingga aman dilalui mobil jenis jeep standard. Meskipun dibeberapa bagian jalan terkadang permukaan jalan bergelombang dan memaksa untuk berjalan perlahan-lahan, akhirnya sampai juga ke areal parkir objek wisata ini.
Sempat bingung juga ketika melihat sekeliling areal parkir tidak terlihat tanda-tanda maupun suara air terjun. Penulis pun akhirnya memutuskan untuk menyeberangi sebuah jembatan besi yang tampak masih kokoh dengan harapan bisa menemui air terjun di balik bukit kecil diseberang sungai. Sekali lagi tidak ada yang bisa ditemui di balik bukit, kecuali hamparan padang datar dimana beberapa tenda besar telah berdiri. Dari hasil bertanya dengan seorang wisatawan yang berkemah disana, diperoleh informasi bahwa lokasi yang dimaksud masih jauh di bawah bukit mengikuti jalan setapak. Sempat bimbang juga untuk meneruskan peninjauan lokasi, namun julukan "Sewu" pada air terjun ini benar-benar memancing rasa ingin tahu dan melupakan sejenak keletihan yang sudah mendera.

[navigasi.net] Air Terjun - Curug Sewu
Perjalanan balik yang menanjak dari lokasi curug ke areal parkir atau perkemahan
Berbekal tekad akhirnya perjalananpun dilanjutkan. Jalan menuju lokasi yang dilalui, perlahan mulai berubah dari semula yang berada dilapangan terbuka, akhirnya berada dalam kerimbunan pohon dan semak-semak hutan. Bentuk jalan dari yang semula datar akhirnya berubah menurun curam dan sedikit licin karena lembab. Peralatan GPS yang ada ditangan juga sudah mulai "kepayahan" mencoba menangkap sinyal-sinyal satelit dari balik rimbunnya dedaunan., dan akhirnya tidak berfungsi sama sekali ketika telah berada di dalam lembah yang sarat dengan pepohonan. Suara air terjun yang terdengar kian lama semakin jelas dan keras terdengar, namun objek yang dimaksud belum terlihat sama sekali. Sebuah air terjun yang nampak diantara dedaunan, nampaknya tidak mewakili derasnya suara yang terdengar.
Tepat dibalik tikungan terakhir, sebuah air terjun yang cukup besar dengan ketinggian kira-kira lebih dari 80 meter menampakkan diri dengan gagahnya. Suara air yang jatuh begitu keras dan menggelegar memenuhi seisi lembah. Tidak salah disebut dengan Curug Sewu, karena dari semua air terjun yang ada di kabupaten Bogor, nampaknya air terjun inilah yang terbesar dan tertinggi. Terdapat dua air terjun dengan ketinggian yang sama namun dengan debit air yang jauh lebih kecil di sebelah air terjun utama ini. Sekiranya musim penghujan telah tiba, nampaknya lokasi wisata Curug Sewu ini akan semakin spektakuler deru air terjunnya.

[navigasi.net] Air Terjun - Curug Sewu
Bebatuan yang ada di Curug Sewu di dominasi warna merah tembaga
Ada perbedaan yang mencolok pada air terjun ini dibandingkan dengan air terjun lain. Perbedaan tersebut terletak pada bebatuan yang didominasi warna merah pada sungai dimana limpahan air terjun ini mengalir. Sama sekali tidak terlihat bebatuan berwarna hitam yang umumnya terdapat pada air terjun lainnya. Mungkinkah air yang mengalir pada air terjun ini kaya akan unsur besi atau tembaga sehingga menimbulkan warna merah atau mungkin karena jenis tanah/bebatuannya itu sendiri ? Bongkahan batu besar dengan ukuran yang lebih besar dari manusia dewasa juga banyak terdapat dilokasi ini, yang juga dominan berwarna merah bata.
Secara umum, lokasi objek wisata ini bisa dibilang masih sangat alami. Belum ada coretan-coretan usil pada batu-batu besar yang tentunya diharpakan sekali jangan pernah terjadi. Demikian juga dengan sampah, penulis tidak menemukan dalam jumlah yang berarti. Mungkin dikarenakan lokasinya yang cukup sulit dijangkau karena memerlukan stamina ekstra sehingga jarang ada wisatawan yang berkunjung. Namun dari gerbang pintu masuk yang hampir selesai dibangun nampaknya lokasi ini bakal lebih ramai dikunjungi orang di masa yang akan datang.

[navigasi.net] Air Terjun - Curug Sewu
Gerbang masuk lokasi Curug Sewu yang telah selesai dibangun tapi belum diberlakukan karcis bea masuk
Puas rasanya menikmati derunya limpahan air terjun, bermain air disungai ataupun berlompatan diantara bebatuan besar dilokasi objek wisata ini. Satu hal yang pasti saat berkunjung ke Curug Sewu, bawalah bekal minuman secukupnya, karena dalam perjalanan balik ke areal parkir di atas bukit, anda akan sangat membutuhkan air untuk melepaskan dahaga. Tidak ada sama sekali pos pemberhentian dimana kita bisa membeli minuman karena sepanjang jalan menuju lokasi yang ada hanyalah pepohonan danrimbunnya dedaunan.
Selamat berkunjung ke Curug Sewu

Air terjun Curug Luhur

  
Lokasi:-;Ciampea;Bogor
Kordinat GPS:S6.660720 - E106.706030
Ketinggian:624 m



Kurang lebih 1 - 2km ke arah Timur dari Curug Nangka terdapat satu buah air terjun yang cukup terkenal di wilayah Kab. Bogor dengan nama Curug Luhur. Lokasi Curug Luhur ini terletak persis disamping jalan raya kawasan Bogor - Gunung Salak Endah, sehingga untuk bertandang kelokasi ini, bisa menggunakan angkutan umum dan mungkin hal ini pulalah yang menyebabkan Curug Luhur cenderung ramai dikunjungi wisatawan.
Perjalanan dari areal parkir menuju lokasi curug sangatlah mudah dan telah dibuatkan dalam bentuk undakan semen yang menurun hingga ke lokasi. Praktis banyak wisatawan dalam berbagai usia mendatangi curug ini, mengingat tidak diperlukan stamina yang cukup besar untuk mencapai lokasi wisata. Berbagai bangunan nampaknya sedang dibangun guna mendukung sarana dan prasarana, suatu hal yang menunjukkan tingkat kepedulian yang cukup tinggi dalam upaya pengembangan curug ini. Namun nampaknya areal perkemahan tidak tersedia disini, mengingat area terbuka dan datar yang ada sepertinya kurang cukup luas.

[navigasi.net] Air Terjun - Curug Luhur
Curug Luhur
Mendekati lokasi utama Curug Luhur terdapat sederet limpahan air yang mengalir secara deras pada dinding tanah dengan ketinggian kurang lebih 2 meter. Limpahan air ini mirip air terjun mini yang bisa digunakan pengunjung untuk membasuh tangan atau kaki sambil menikmati kesegaran air khas pegunungan. Air terjun mini tersebut ditampung pada sebuah parit kecil yang akhirnya akan menyatu dengan limpahan air Curug Luhur pada sungai yang ada di bagian tengah bawah area.
Curug Luhur, seperti halnya Curug Nangka memiliki dua buah air terjun utama, bedanya bila di Curug Nangka letaknya terpisah, sedangkan di Curug Luhur letaknya sejajar. Air yang melimpah di Curug Luhur ini pun cukup deras, meskipun musim kemarau belum berakhir saat penulis mengunjungi lokasi wisata ini. Konon, sebenarnya cuman ada satu air terjun di kawasan ini, namun penduduk setempat membuat cabang baru pada aliran sungai dan membelokkannya sehingga tercipta air terjun baru. Dikarenakan letak air terjun yang baru itu sedikit lebih tinggi, maka air yang mengalirpun tidaklah sederas air terjun utama, namun demikian telah mampu memberikan panorama tambahan yang menarik pada objek wisata ini.

[navigasi.net] Air Terjun - Curug Luhur
Deretan air terjun mini
Bila ingin menimati curug namun enggan diterpa sinar matahari, disekitar curug juga terdapat tempat-tempat berteduh . Umumnya tempat-tempat semacam ini didominasi oleh pasangan muda-mudi yang sedang dilanda asmara untuk berbagai cerita dan janji 
Terkadang tak jarang pula para pengunjung menceburkan diri ke kolam yang cukup besar yang terletak dibawah curug tersebut untuk sekedar berendam membasahi tubuh atau berenang-renang kecil antar tepian kolam. Dilokasi ini banyak terdapat kolam buatan yang airnya sengaja dibuat melimpah ruah, sehingga bunyi derasnya aliran air yang mengalir dan akhirnya menyatu kesebuah sungai sangatlah dominan mewarnai objek wisata Curug Luhur.

Air terjun Curug Luhur

 
Lokasi:-;Ciampea;Bogor
Kordinat GPS:S6.660720 - E106.706030
Ketinggian:624 m

Kurang lebih 1 - 2km ke arah Timur dari Curug Nangka terdapat satu buah air terjun yang cukup terkenal di wilayah Kab. Bogor dengan nama Curug Luhur. Lokasi Curug Luhur ini terletak persis disamping jalan raya kawasan Bogor - Gunung Salak Endah, sehingga untuk bertandang kelokasi ini, bisa menggunakan angkutan umum dan mungkin hal ini pulalah yang menyebabkan Curug Luhur cenderung ramai dikunjungi wisatawan.
Perjalanan dari areal parkir menuju lokasi curug sangatlah mudah dan telah dibuatkan dalam bentuk undakan semen yang menurun hingga ke lokasi. Praktis banyak wisatawan dalam berbagai usia mendatangi curug ini, mengingat tidak diperlukan stamina yang cukup besar untuk mencapai lokasi wisata. Berbagai bangunan nampaknya sedang dibangun guna mendukung sarana dan prasarana, suatu hal yang menunjukkan tingkat kepedulian yang cukup tinggi dalam upaya pengembangan curug ini. Namun nampaknya areal perkemahan tidak tersedia disini, mengingat area terbuka dan datar yang ada sepertinya kurang cukup luas.

[navigasi.net] Air Terjun - Curug Luhur
Curug Luhur
Mendekati lokasi utama Curug Luhur terdapat sederet limpahan air yang mengalir secara deras pada dinding tanah dengan ketinggian kurang lebih 2 meter. Limpahan air ini mirip air terjun mini yang bisa digunakan pengunjung untuk membasuh tangan atau kaki sambil menikmati kesegaran air khas pegunungan. Air terjun mini tersebut ditampung pada sebuah parit kecil yang akhirnya akan menyatu dengan limpahan air Curug Luhur pada sungai yang ada di bagian tengah bawah area.
Curug Luhur, seperti halnya Curug Nangka memiliki dua buah air terjun utama, bedanya bila di Curug Nangka letaknya terpisah, sedangkan di Curug Luhur letaknya sejajar. Air yang melimpah di Curug Luhur ini pun cukup deras, meskipun musim kemarau belum berakhir saat penulis mengunjungi lokasi wisata ini. Konon, sebenarnya cuman ada satu air terjun di kawasan ini, namun penduduk setempat membuat cabang baru pada aliran sungai dan membelokkannya sehingga tercipta air terjun baru. Dikarenakan letak air terjun yang baru itu sedikit lebih tinggi, maka air yang mengalirpun tidaklah sederas air terjun utama, namun demikian telah mampu memberikan panorama tambahan yang menarik pada objek wisata ini.

[navigasi.net] Air Terjun - Curug Luhur
Deretan air terjun mini
Bila ingin menimati curug namun enggan diterpa sinar matahari, disekitar curug juga terdapat tempat-tempat berteduh . Umumnya tempat-tempat semacam ini didominasi oleh pasangan muda-mudi yang sedang dilanda asmara untuk berbagai cerita dan janji 
Terkadang tak jarang pula para pengunjung menceburkan diri ke kolam yang cukup besar yang terletak dibawah curug tersebut untuk sekedar berendam membasahi tubuh atau berenang-renang kecil antar tepian kolam. Dilokasi ini banyak terdapat kolam buatan yang airnya sengaja dibuat melimpah ruah, sehingga bunyi derasnya aliran air yang mengalir dan akhirnya menyatu kesebuah sungai sangatlah dominan mewarnai objek wisata Curug Luhur.

Curug Nangka Bogor

Curug Nangka, merupakan salah satu curug andalan Kabupaten Bogor disamping Curug Luhur dan Curug Cilember. Hal ini dapat terlihat dari foto-foto peta wisata yang menampilkannya dan disandingkan dengan kedua curug tersebut pada pintu masuk kelokasi. 

Menuju kelokasi Curug Nangka bukanlah hal yang sulit, jalan yang beraspal meskipun kecil namun mulus mengakibatkan kendaraan bergardan rendahpun sah-sah aja dibawa menuju lokasi ini. Sarana angkutan umum juga tersedia, namun itu berarti butuh tenaga ekstra lagi untuk berjalan dari lokasi pemberhentian angkutan umum ke lokasi wisata ini. Dari papan penunjuk lokasi wisata Curug Nangka terlhat bahwa ada curug lain yang terletak berdekatan dengan curug ini, yang dinamakan Curug Kawung. Disamping itu, terdapat pula bumi perkemahan yang sering digunakan oleh para pencinta alam menghabiskan malam-malamnya dengan mendirikan tenda-tenda beserta api unggun.
Letak Curug Nangka itu sendiri tidaklah terlalu jauh dari pintu masuk, namun lokasi-nya yang cukup tersembunyi, bisa dimungkinkan terlewatkan saat dikunjungi. Pada kunjungan awal di musim hujan, penulis sendiri menyangka telah mengunjungi dan melihat Curug Nangka, padahal air terjun yang telah penulis lihat sebenarnya adalah Curug Kawung. Lokasi Curug Kawung ini terletak dibagian hulu dari Curug Nangka. Perjalanan menuju Curug Kawung cukup melelahkan karena selain licin oleh hujan atau lembab juga jalan setapak yang dilalui memiliki kontur naik-turun. Meskipun demikian Curug Kawung terletak dilokasi yang cukup terbuka sehingga lebih aman bila sewaktu-waktu terjadi air bah.

Berbeda dengan Curug Kawung, lokasi Curug Nangka bisa dikatakan berada dalam lembah yang curam dan dibatasi tebing-tebing yang tinggi yang tentunya bila sewaktu-waktu terjadi air bah akan sangat berbahaya bagi pengunjung karena bisa dikatakan pengunjung berada di dasar sebuah bejana dengan satu jalan keluar yang diapit oleh tebing tanah yang cukup tinggi.

Walau terletak dibagian hilir dari Curug Kawung, Curug Nangka lebih ekspresif disebut sebagai air terjun. Limpahan airnya sangat deras meskipun di musim kemarau ditambah lagi dengan lokasi-nya yang cukup tersembunyi menambahkan kesan yang lebih alami.
Selain menyajikan objek wisata berupa air terjun, di Curug Nangka banyak sekali berkeliaran kera-kera liar. Kera-kera ini terkadang cukup berani menghampiri pengunjung hanya sekedar untuk meminta/mengambil sisa-sisa makanan. Hal ini tentunya memiliki nilai tersendiri sebagai atraksi tambahan. Sayangnya pada kunjungan terakhir ke objek ini, penulis tidak menemukan satu ekor kera-pun yang mau menampakkan diri, mungkinkah disebabkan karena saat itu sepi pengunjung sehingga sedikit makanan ataukah cuaca yang cukup panas menyebabkan kera-kera tersebut lebih memilih untuk bernaung/sembunyi diantara belukar pepohonan.