Cari Blog Ini

Selasa, 11 Januari 2011

KISAH CINTA BUNG KARNO


Kisah perjuangan Presiden Soeharto sudah banyak difilmkan, tapi bagaimana dengan Bung Karno? Belum pernah!
Jangankan difilmkan, lah wong film arsip mengenai kegiatan Soekarno banyak yang tak bisa diselamatkan oleh Arsip Nasional karena banyak yang dihancurkan oleh Orde Baru. Pendek kata, semua yang berbau Soekarno harus dinafikan.
Kemarin terbetik berita Rano Karno dan Lola Amaria bekerja sama untuk memfilmkan Bung Karno. Tapi, jangan salah, bukan kisah perjuangannya semasa melawan Belanda, diinternir dari kota satu ke kota lain, melainkan kisah “ perjuangan “ –nya menaklukan wanita. Itu artinya, untuk suksesnya film kisah cinta Bung Karno ini, Rano Karno – Lola harus mencari pemeran mirip: Utari, Inggit Ganarsih, Fatmawati, Hartini, Ratnasari Dewi, Haryati dan Yurike sanger.
Sebagai pria Gemini yang dilahirkan 6 Juni, Bung Karno memang tak memiliki cinta permanen pada kaum hawa. Dari si A pindah ke B, dari B pindah ke C dan seterusnya. Karenanya, rakyatnya pun menyesalkan, andaikan BK dulu tidak sibuk dengan wanita, Indonesia pasti sudah maju sebelum ditangan Soeharto. Tapi, kata mereka yang Sukarnois,justru itulah kekuatanSukarno, sehingga pada gilirannya berani menentang: “ Inggris kita linggis, Amerika kita seterika. “
BK yang gemar berpoligami menyebabkan dimusuhi oleh kaum wanita, bahkan SK Trimurti yang pernah jadi Menteri perburuhan tak mau lagi masuk cabinet Soekarno. Tapi, dari kisah - kisah asmara presiden RI pertama ini, paling heboh adalah ketika beliau jatuh bangun mengejar gadis Naokonemoto (Ratnasari Dewi).
Saat menemani BK di Jepang, Kasad Jenderal Yani sempat minta Kolonel Sunarso untuk menjegal hubungan Soekarno – Naokonemoto. Tapi, priyayi solo itu tak berani dengan alasan hanya berpangkat kolonel. “ Justru karena hanya kolonel itu, kamu mesti berani. Kalau jenderal seperti saya yang dipecat, kan rugi Angkatan Darat…, “ jawab “ calon “ pahlawan revolusi itu sekitar tahun 1960 – an.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar